Sabtu, 17 Januari 2009

PEMBANTAIAN WARGA GAZA : KEBIADABAN TANPA KENDALI

Ketika bom meledak di Bali tempo hari , yang menewaskan ratusan orang, dunia mengecam terutama negara negara Barat , Australia , terlebih lagi Amerika. Mereka membuat opini bahwa orang-orang Islam adalah teroris. Sampai-sampai Pemerintah Indonesia patuh dengan ‘membersihkan’ Indonesia dari hal-hal yang berbau ‘teroris’.
Beberapa aktivis-aktivis masjid yang berjenggot, bercelana agak tinggi, atau suka memakai baju ala Timur Tengah, selalu dilirik, diintip bahkan diawasi gerak-geriknya. Tidak sedikit dari mereka, nama-namanya masuk dalam DPO.
Memang setelah 11 September 2001, imej terhadap Islam mulai agak miring, walaupun sejak itu banyak orang Amerika, Eropa mulai melirik Islam dan bersimpati terhadap Islam itu sendiri. Amerika berhasil menguatkan opini bahwa Islam adalah teroris. Di beberapa negara ‘pengikut setia’ Amerika, orang-orang Islam dikejar-kejar, ditekan, juga dibatasi gerak-geriknya.
Pada serangan itu menelan korban 400an orang dari berbagai bangsa, kecuali orang Yahudi yang semuanya ijin. Beberapa pihak bahkan meyakini bahwa serangan terhadap WTC merupakan ulah Amerika sendiri alasan untuk memuluskan jalan ke Afganistan dan Irak (mungkin Indonesia termasuk jadi tujuan...), walaupun Amerika berhasil menyeret pelaku (boleh dibaca: pelaku imajiner, pen.) sehingga muncul nama Usamah bin Laden. Kejadian besar tersebut dijadikan).
Namun sekarang, ketika orang-orang Israel, membantai penduduk Gaza yang jumlahnya sampai hitungan seribuan orang mati, lima ribuan orang luka, mereka diam bahkan menghalang-halangi pihak-pihak yang berusaha menghentikan pembantaian itu. Sangat mencolok keterlibatan Amerika dalam kebiadaban Israel dalam membantai penduduk Gaza, sangat berbeda tanggapannya ketika orang Palestina menyinggung Isarel. Sangat berbeda ketika orang Islam menyinggung kepentingan Amerika, hukuman berat langsung diterapkankan diberbagai negara.
Kini Israel terang-terangan membantai suatu bangsa, dengan alasan mengejar Hamas, warga sipil ikut bunuh. Anak kecil, yang jelas-jelas tidak tahu menahu permasalahan, ditembak didepan ibunya yang kemudian menyusul dijejali timah panas. Rumah ibadah dan rumah sakit yang penuh pasien pun tidak luput dari serangan Israel.
Israel bahkan menunjukkan keangkuhannya terhadap dunia dengan menghancurkan sekolah PBB bahkan gedung perwakilan PBB. Lembaga besar dunia tersebut tidak bisa berbuat apapun walaupun kekewibawaanya diacak-acak Israel. Yakinlah sekarang PBB ternyata tidak punya kekuatan keberpihakan terhadap negara kecil.
Mungkin benar apa kata Mahmoud Ahmadinejad, jika negara Israel harus dihapus dari peta dunia. Kita pun perlu menilik kembali ke masa lalu, bagaimana negara Yahudi itu berdiri.