Minggu, 01 November 2009

KPK vs POLRI: Pertarungan Cicak dan Buaya

Dibyo begitu kaget, lagi enak-enaknya Dibyo ngalamun sambil menikmati peuyeum dan kopi-krimer, ditepuk pundaknya dibarengi teriakan keras, "Ngalamuni cewek mana yaa...!!"
"Waah nganggu orang lagi menikmati hidup aja pak Daryo ini..." komentar Dibyo sambil nelan sisa peuyeum dimulutnya.
"Ndak ngajar boss?" Daryono 'mencairkan ketegangan'.
"Dah tau lagi duduk disini sambil makan peuyeum..." Balas Dibyo sambil nyruput kopi-krimnya yang dah mulai dingin.
"Waduh nesu...!" Daryono menarik kursi di meja seberang.
"Kosong jam sampai nanti istirahat dhuhur." Dibyo tangan Dibyo nyamber satu 'batang' peuyeum lagi, oleh-oleh rekan guru yang baru pulang workshop di Bandung.
"Nonton pertandingan besar ndak Boss?" Daryono seneng manggil siapa saja dengan sebutan boss.
"Kris Jon tanding lagi?"
"Bukan...itu sih masih pertandingan kecil..." Daryono ikutan nyamber tumpukan Peuyeum di keranjang bambu dan tanpa basa-basi nyruput kopi-krimnya Dibyo. "Ini lebih sangar, boss!"
"Lha....?!"
"Cicak lawan buaya!" Daryono menjelaskan."KPK lawan Polri!"
"Ooo..." Dibyo berkomentar sangat singkat. "Siapa yang menang, berapa ronde?"
"Belum ketahuan bos, belum selesai."
"Hehehe...aneh yaa...?"Dibyo nyletuk sambil ketawa sendiri.
"Ho-oh..." sambut Daryono sambil ngunyah peuyeum.
"Negara lagi perang melawan korupsi, malah senjatanya dipretheli ya.." Dibyo komentar lagi.
"Padahal gempuran cukup menggetarkan ya boss.." Daryono mencoba menambahkan. Sementara Dibyo hanya ngangguk-angguk karena lagi berusaha menelan peuyeum.
"Ndilalah kok ya pake kebledhosan" Daryono nyruput kopi-krimnya Dibyo lagi.
"Yaa itu yang aneh...." Ridwan yang baru turun dari kelas ikut nimbrung. "Enak nih ngopi bersanding peuyeum."
"Senjata ampuh bukan dirawat malah dipretheli". Ridwan membuka mulut agak lebar.
"Kalo ada onderdil yang rusak, kan idealnya diperbaiki ganti onderdilnya dengan kualitas yang sama." Ridwan nyrocos karena baterenya baru dicas.
"Kalo cuma bedhil yang rusak sih tinggal diperbaiki atau ganti onderdil" protes Daryono. "Lha ini lembaga, onderdilnya orang.."
"Sama aja pak." Ridwan membela diri, "Ganti orangnya thooh..?"
"Ya.., kembali ke senjata yang mbledhos tadi." Dibyo menyela, "Paling ini karena waktu sangar-sangarnya KPK, banyak pihak yang kena."
"So...mumpung senjata itu lagi trobel, dipretheli, supaya gantinya nanti ndak seperti KPK sekarang, hehehe..." tambah Dibyo.
"Bisa juga begitu, mbledhosnya mungkin juga sudah dipersiapkan, kasih peluru yang mbebel, atau oli-oli perawatan justru yang bikin masalah." sahut Daryono.
"Jadi, ketika ada onderdil yang rusak, mempengaruhi onderdil lain." disambung Daryono lagi.
"Kaya pitmotor pake oli palsu ya pak..." Ridwan menyahut.
"Ndak tau lah...gimana maunya." Dibyo nyruput kopi-krimnya yang tinggal dikit.
****