Rabu, 26 Agustus 2009

SYUKUR NIKMAT: Menggapai Kualitas Ketakwaan


Sering kita lupa akan limpahan nikmat Allah, bahkan tidak menyadari adanya nikmat yang datang dari Allah. Kita baru menyadari adanya nikmat Allah, ketika nikmat itu lewat, atau hilang.
Ketika seseorang sedang mengalami sakit gigi, contohnya, maka mereka akan teringat dan berharap betapa nikmatnya ketika giginya sehat.
Tidak jarang orang baru menyadari nikmat dalam bentuk penyesalan. Orang akan selalu menyesal ketika mengalami suatu kegagalan.

“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak men-syukuri-(nya).” (QS An Naml:73)

Begitu berlimpahnya nikmat Allah sehingga kita sebagai manusia tidak akan mampu menghitungnya. Dalam tiap tarikan nafas kita, suatu nikmat yang tiada tara, Seluruh isi alam semesta, diciptakan oleh Allah untuk makhluknya. Maka sudah sewajarnya jika manusia harus ber-syukur kepada Allah atas semua nikmat yang diberikan kepada kita semua.

Dan jika kamu semua menghitung nikmat Allah, kamu semua tidak akan mampu menghitungnya, sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang.
(QS: An Nahl : 18)

….dan syukurilah nikmat Allah, jika benar-benar menyembah kepada Allah.
(QS: An Nahl : 114)


Syukur dapat kita artikan memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya
Aplikasinya adalah mangakui nikmat dalam batin, mengutarakannya secara lahir, dan menjadikannya sebagai sarana untuk taat dan menambah ketakwaan kepada Allah sebagai pemberi nikmat.
Maka seseorang dapat dikatakan bersukur bila mencakup tiga hal, yaitu melalui hati, lisan dan tindakan.
Fungsi hati adalah untuk ma’rifatullah dan mahabatullah.
Fungsi lisan adalah untuk memuja dan menyebut nama Allah, sedangkan tindakan adalah sebagai sarana perwujudan menjalankan ketaatan kepada Allah, menahan diri dari maksiat kepada Allah.

Manusia yang selalu ber-syukur, jiwanya akan semakin bersih, bertambah dekat kepada Allah dan semakin sadar jika nikmat tersebut merupakan karunia Allah yang harus digunakan untuk keperluan kebaikan terhadap sesama.
Disamping itu, orang yang selalu ber-syukur kepada Allah akan selalu bertambah nikmatnya, akan diberikan kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas.
Sebagai mana yang firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7:
Yang Artinya:

Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu ber-syukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dn jika kamu mengingkari maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.