Selasa, 08 September 2009

KECELAKAAN PESAWAT TNI



Pertanyaan menggelitik muncul dari mulut seorang teman: "Malaysia begitu beraninya ngomong seenak-udel ma kelakuan seenaknya bikin gerah ati, tapi kok ya kita cuma hanya bisa nggerutu".
"Lha, trus mau ngapain?" Dibyo nyaut aja kalau ada orang ngomong, "Disuruh nyerang..?!"
"Hehehe...njaga diri aja masih susah mas..!" dilanjutkan juga komentarnya. "Petak umpet sama Noordin M. Top...kalah terus..."
Yang mengawali komentar hanya tersenyum, sementara beberapa teman ada juga yang ngakak.

"Ya gimana lagi...tuhh..belum maju perang dah gugur duluan..! Mardi menambahi,"Rupiah mlorat-mlorot, naik sebentar...turun lagi."
"Dah gitu, yang pada ngatur negara, maunya serba terpenuhi." Dibyo ngomong lagi.
"Yang harusnya bisa nglayani, malah minta dilayani."
"Sampai-sampai buat beli fasilitas keamanan dan pertahanan cukup yang seken." (maksudnya: barang second)Mardi masih konek, "Kan, ngrawatnya harus ekstra..biaya juga harus ekstra toh?"

"Hoo oh, anggarannya dikit kali...?" Dibyo bertanya dengan penegasan, "Masa pertahanan dan keamanan anggarannya dikit..."
"Iya ya?"Mardi masih juga nyambung,"Daripada kehilangan fasilitas dan personel."
"Kecelakaan pesawat TNI AL, ya?"
"Mmmm...Nomad milik TNI AL...sekenan Australi dibeli '98." Mardi manggut-manggut, "Belum lama-lama amat."
"Heeeh..pada ngomong apa...!" Bu Rusminah menyela "Ngobrol terus...ada kelas ndak kalian!"
...........