Sebagian masyarakat boleh lega dengan adanya kabar tewasnya Noordin M. Top. Mungkin ada juga yang was-was, setelah tewasnya M. Top apakah sudah bener-benar selesai. Boleh jadi, sebagian malah meragukan tewasnya M. Top. Wah, jelas belum selesai nih.
Pengamat Teroris Negara Islam Indonesia (NII), Al Chaidar menyatakan (TEMPO Interaktif, Jakarta), yakin bahwa yang ditembak Tim Densus 88 Antiteror, di Desa Beji, Temanggung, Jawa Tengah pada siang tadi (8/8) bukanlah buron teroris nomor satu, Noordin M. Top. (waduhh...!)
Berbagai argumen dikemukakan oleh Al Chaidar untuk menyakinkan bahwa yang tertembak bukanlah Noordin M. Top., seperti kebiasaan menentukan tempat persembunyian.
Noordin M. Top tak akan menggunakan daerah yang telah disterilkan polisi untuk tempat sembunyi. Noordin juga tidak pernah sendirian di tempat persembunyian dan dia tak akan melepas bom rompinya.
Keraguan terhadap tewasnya Noordin M. Top juga dikemukakan oleh Kepala Centre for Violence and Terrorism Singapura, Rohan Gunaratna yang telah membuat pernyataan mengejutkan.
Gunaratna menegaskan jasad itu bukan Noordin M Top. ”Dia (Noordin) belum tewas, sesungguhnya tes DNA membuktikan jasad yang ditemukan bukan Noordin Mohammed Top,” kata Rohan Gunaratna seperti dilansir Aljazeera.net, Sabtu (8/8).
Kendati demikian, berdasarkan laporan dari hasil investigasi, Noordin akan segera tertangkap. ”Tetapi kemungkinan besar dia akan tertangkap dalam beberapa hari ke depan,” kata Gunaratna.
Makin Ragu Bukan hanya Gunaratna, sejumlah pengamat intelijen dan teroris meragukan jasad itu adalah Noordin. Direktur International Crisis Group (ICG) Sidney Jones pun menduga kemungkinan besar jenazah itu bukan Noordin. ”Saya kira kemungkinan besar itu bukan dia (Noordin-Red). Bukannya saya yakin itu bukan dia, tetapi kemungkinan besar bukan,” kata Sidney Jones. (Suara Merdeka, 10 Agustus 2009)
Kalau begitu tentu masyarakat belum jadi tuntas leganya, mungkin malah menjadi ragu bahkan semakin yakin Nurdin M. Top masih berkeliaran disekitar mereka. Dan muncul berbagai pertanyaan bagaimana bisa terjadi, bagaimana kualitas badan intelejen kita, bagaimana kekuatan keamanan kita, moga-moga tidak sampai ... yaaah, Amien..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar